Laman

Selasa, 07 Juli 2015

Latihan Postingan

GreenLifestyle adalah sebuah komunitas masyarakat perkotaan di Indonesia yang bertujuan untuk saling berbagi informasi dan berdiskusi mengenai hal-hal praktis yang bisa dilakukan oleh setiap individu untuk bergaya hidup ramah lingkungan.


Menghemat Air

LANGKAH 1: Mandi dengan shower, daripada gayung dan bathtub
Mandi dengan gayung bisa menghabiskan seiktar 15 liter air sementara dengan bathtub, paling tidak 100-300 liter air habis.  Dengan pori yang membuat sebaran air lebih luas, menurut Nasrullah Salim, pemerhati masalah energi dan lingkungan, shower bisa menghemat air lebih dari 60%.

LANGKAH 2: Matikan kran ketika mencuci tangan, gosok gigi, bahkan ber-wudhu
Batasi konsumsi air dengan gelas atau gayung. Menurut Metropolitan Water District of Southern California (MWDSC), AS, hal ini sanggup menghemat 11 liter air per hari.  Tip dari Komunitas GreenLifestyle juga boleh ditiru.  Sediakan gayung berdiameter 15 cm.  Dengan solder kecil, lubangi dinding gayung bagian bawah.  Penuhi gayung dan gunakan kucuran airnya.

LANGKAH 3:  Cuci peralatan makan dan pakaian dengan air tampungan
Untuk membilas alat makan, gunakan air mengalir agar kotoran terbuang.  “Pakai shower untuk menghemat,” kata Nasrullah.  Tiap mencuci, kumpulkan alat makan dan pakaian kotor, lantas cuci sekaligus.  Penuhi kapasitas maksimal jika memakai mesin.

LANGKAH 4:  Tampung air bekas cucian tanpa deterjen untuk menyiram tanaman atau kloset
Menurut MWDSC, kegiatan ini bisa menghemat 750-1.150 liter air sebulannya.  Kita bisa juga menampung air hujan untuk menyiram tanaman, bahkan untuk minum setelah diolah terlebih dahulu.

LANGKAH 5:  Kurangi konsumsi barang yang “menyedot” air
Misalnya, kertas, daging, dan nasih putih.  Tahukah kita bahwa produksi selembar kertas ukuran A4 seberat 80 gram membutuhkan 10 liter air?  Produksi 1 kg daging sapi menghabiskan 15.500 liter air, sedangkan 1 kg beras putih membutuhkan 3.400 liter air.  Belum lagi air yang digunakan untuk memasak daging dan beras.

LANGKAH 6:  Gunakan ulang alat makan dan pakaian jika belum terlalu kotor
Kalau kita sering berganti gelas, kita mengkonsumsi air lebih banyak untuk mencucinya.  Itu juga berlaku untuk pakaian yang belum kotor karena keringat atau noda.

LANGKAH 7:  Pakai sedikit deterjen untuk mencuci
“Membilas deterjen butuh lebih banyak air,” jelas staf divisi program AMPL (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan), Dyota Condrorini.  Gunakan sabun bio-degradable dari bahan organik sehingga air bekasnya dapat dipakai ulang setelah disaring dengan sumur resapan.

LANGKAH 8:  Siram tanaman di pagi hari
Jika menyiram saat siang, matahari akan membuat air menguap sebelum diserap.  Usahakan menanam di musim hujan saja karena pada awal perkembangannya, tumbuhan membutuhkan lebih banyak air.

LANGKAH 9:  Kurangi frekuensi memotong rumput
Kita bisa menghemat 1.900-5.700 liter per bulan, menurut MWDSC.  Rumput yang lebih pendek butuh lebih banyak air.

LANGKAH 10:  Perbanyak bidang resapan di halamanMetode ini disebut biopori.  Tujuannya, air meresap ke dalam tanah daripada mengalir di permukaan.  Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm.  Buat lubang lain dengan jarak 50-100 cm dari yang pertama.

Menghemat Energi


  1. Menggunakan lampu hemat energi misalnya lampu neon yan glebih bersifat hemat energi daripada lampu bohlem. Disiang hari dapat menggunakan penerang alami secara optima.
  2. Membentuk perilaku dan kebiasaan diri untuk menggunakan listrik saat diperlukan, secara bergantian, dan tidak berlebihan.
  3. Mematikan televisi, keran air, komputer atau lampu jika sudah tidak digunakan.
  4. Jika memungkinkan untuk mengeringkan pakaian secara alami di bawah sinar matahari.
  5. Menggunakan alat rumah tangga atau kantor yang bersifat hemat energi dan ramah lingkungan, seperti pendingin ruangan dan kulkas dengan freon ayng ramah lingkungan
  6. Mengefisienkan pemakaian energi di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, terminal, jalan raya, bandara, stasiun dan sebagainya.
  7. Mengdesain rumah atau gedugn hemat energi, misalnya pencahayaan yang baik dengan cukup ventilasi, sehingga mengurangi penggunaan lampu di siang hari, mempergunakan bahan atap bangunan yang dapat mendinginkan suhu di dalam ruangan seperti atap berbahan tanah atau keramik, menaruh tanaman hias di dalam rumah untuk menyejukkan udara di dalam ruangan dan sebagainya.
  8. Pemerintah meyediakan fasilitas kendaraan umum massal secara efektif dan efisien.
  9. Pemerintah menyusun kebijakan dan memberikan penghargaan atau apresiasi positif atas segala upaya atau inovasi penghematan energi.
  10. Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat menghemat energi.
  11. Memakai jenis pakainan yang nyaman dan sesuai kondisi cuaca dan suhu udara, sehingga mengurangi penggunaan energi untuk pendingin atau pemanas ruangan
  12. Mengembangkan dan melakukan penelitian untuk energi alternatif, misalnya energi biodiesel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar